Banyak orang bilang, gingsul itu ngebuat imut. Benarkah?
Dari sudut pandang dentist wanna be :p, gingsul itu sebenarnya satu bentuk
kelainan oklusi yang bisa menimbulkan masalah pada gigi, gusi, jaringan sekitar
lainnya, sendi, sampai ke masalah psikologis. Wih serem ya kedengerannya. Saya
sendiri jadi salah satu korbannya lho :). Walaupun dentist wanna be ternyata
nda menjamin free of tooth problem ya xixixi. At least I know how to solve it,
even I can’t do it for myself of course :p
Gingsul di rahang bawah, tepatnya antara gigi 32 dan 33
saya ini cukup merepotkan. Waktu masih kecil dulu mama saya tidak terlalu
mempermasalahkan, toh letaknya di rahang bawah dan cukup tertutup bibir, jadi
nda akan begitu keliatan sama orang. Bener sih…. Tapi setelah tau ilmunya, dan
terasa imbasnya, walah menyesal deh kenapa dari dulu nda dirawat.
Penjelasannya begini, dari gigi gingsul itu, yang namanya
plak, food debris, sisa makanan, jadi sering nyangkut antara kedua gigi gingsul
itu. Kalau membersihkannya nda hati-hati, bisa jadi sangkutan-sangkutan yang
intinya adalah bakteri itu, bakal betah nempel, lama kelamaan kalau dibiarkan
timbullah masalah. Saya sendiri ekstra perhatian khusus di bagian itu, selain
dibersihkan pakai dental floss alias benang gigi, saya juga beli sikat gigi
ukuran anak-anak yang ekstra kecil biar bisa menelusuri gingsulnya. Dengan
perawatan yang lebih ekstra seperti itu pun, masalah tetap saja muncul. Yang
paling dikeluhkan seputar gingivitis yang membuat gusi sering berdarah spontan.
Bakteri yang nempel disitu bereaksi mengeluarkan produk-produk jahatnya sampai
membuat radang gusi yang salah satu akibatnya membuat gusi berdarah. Apalagi
dengan kondisi kehamilan seperti sekarang dimana hormone sedang tidak seimbang,
bleedingnya semakin parah. Sampai-sampai meludah saja merah kayak habis makan
darah (hehe, kayak scene bella di breaking down dong yang disuruh minum jus
darah buat bayi vampirnya, ups :D).
Solusi tuntas buat saya dan para gingsul-ers yang lainnya
selain konsul ke periodontis untuk pembersihkan maksimal daerah gingsul, perlu
juga konsul ke ortodontis, minta dirapihkan susunan giginya dengan penggunaan
kawat gigi ataupun bracket. Apalagi sekarang ini bracket sudah beragam jenis
dan bentuknya, mulai dari model lama sampai model baru yang dikenal dengan “invisible
bracket” pun sudah tersedia. Tinggal disesuaikan dengan budget :). So, what are
you waiting for, let’s visit your dentist…:p
Ya memang saya sering mendengar ini, dan konon justru dengan gingsul itulah tampak manis dipandang mata. Tapi relatif juga sih karena setiap orang punya penafsiran tersendiri.
BalasHapusPunya gigi rapih adalah dambaan, dan konon dengan rapihnya susunan gigi akan menambah manis senyum dan rasa percaya diri kita. Namun banyak juga orang yang menganggap justru dengan gingsul itu juga menambah manis dan cantiknya seseorang. Bagi saya menarik :))))))
yang paling penting punya senyum manis, always pede, n jauh dari masalah gigi right sir :)
BalasHapus